Saturday, August 18, 2012

Piramida Khufu, Misteri Bangunan Terberat di Dunia

   Mesir adalah negeri eksotik yang menyimpan sejumlah misteri tanpa jawab. Di tengah gurun yang panas dan kering, di sana tertumpuk batu-batuan seberat puluhan ton. Setiap orang tahu batuan tersebut tidak asal tumpuk, tetapi membentuk bagnunan megah yang mengagumkan. Ya, siapa yang tidak mengenal piramida? Bangunan berbentuk limas yang ditemukan di Mesir, tetapi juga di Amerika bagian tengah dan selatan, pun di Asia. Candi Borobudur, candi terbesar di dunia pun ditengarai sebagai bentuk piramida dalam versi lain.

   Piramida tertua di Mesir terletak di Saqqara. Piramida ini adalah kuburan Fir'aun Djoser yang diperkirakan dibangun pada 2600 SM. Menurut catatan sejarah Piramida Djoser didesain oleh Imhotep dengan menumpuk batu membentuk tangga menuju puncak. Bentuk tangga ini dimaksudkan agar ruh yang meninggal dapat naik ke langit dengan melewati tangga-tangga tersebut. Generasi berikutnya 1.400 tahun setelah kematian Imhotep, orang tersebut dijadikan dewa.

   Sementara itu, piramida terbesar di Mesir dinamakan Piramida Khufu (Cheop). Piramida ini adalah satu dari tiga piramida yang terletak di wilayah Giza. Dua piramida lainnya bernama Piramida Khafre dan Piramida Menkaure. Namun, dua piramida ini tidak sebesar Piramida Khufu dari dinasti ke-4 Mesir yang memerintah dari 2590-2567 SM. Luasnya sekitar 0.5 km2 dengan tinggi 148m. Jumlah batu yang digunakan mencapai 2.5 juta blok batu. Masing-masing blok batu sebesar 2 ton hingga 70 ton. Oleh sebab itu, berat keseluruhan bangunan ini sekitar 6.5 juta ton. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu 80 tahun dengan mengerahkan pekerja 20.000-30.000 orang. Sungguh bukan pekerjaan mudah.

Piramida Khufu dan Sphinx yang terletak di depannya

   Mengapa orang zaman dahulu menyukai bangunan berstruktur limas? Menurut para ahli bentuk limas inilah yang paling sederhana dan paling awal diketahui manusia. Namun, apabila dipikirkan ulang bentuk limas ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Agar mendapatkan bentuk limas sempurna, seorang arsitek harus menghitung sudut-sudut keempat sisi sehingga diperoleh bentuk kerucut. Jika keempat sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik. Jika ini terjadi, maka pembangunan dinyatakan gagal. Selain itu, hal lain yang perlu diperkirakan adalah bagaimana memotong, mengangkut, memasang balok-balok batu ke tempatnya. Batu-batu tersebut dipotong dengan ketepatan yang luar biasa sehingga ketika ditumpuk tidak menyisakan celah sedikit pun. Bahkan, selembar kartu pun tidak akan mampu menelusup ke celahnya.

   Terdapat perbedaan antara piramida di Mesir dengan piramida yang didirikan bangsa Mesoamerika (suku Maya, Tottec, Inca, dan Aztec). Piramida yang dibangun suku Maya misalnya yang terdapat di kota bersejarah Chichen Itza, piramida di sana puncaknya berbentuk datar, sedangkan yang ada di Mesir puncaknya berbentuk kerucut.

   Setiap piramida dibangun dengan tujuan-tujuan khusus dan dengan perhitungan yang cermat. Di Mesir selain sebagai makam, pembangunan piramida juga merepresentasikan kepercayaan yang mereka anut. Bangsa Mesir Kuno memuja banyak dewa, salah satunya adalah Dewa Ra (Matahari) sebagai dewa tertinggi. Oleh sebab itu, dalam membangunn piramida hampir dipastikan pada bagian atasnya terdapat sebuah lubang. Lubang ini menghadap ke arah matahari terbit.

   Bangsa Mesir kuno memercayai ketika seorang fir'aun meninggal, dia akan menjadi raja orang-orang mati yang disebut Osiris. Sementara fir'aun yang baru akan menjadi Horus, dewa langit dan pelindung dewa matahari. Terbit dan tenggelamnya matahari melambangkan pergantian siklus ini. Ruh fir'aun yang meninggal dipercaya masih tetap berada di tubuh jasmaninya asalkan tubuh tersebut tidak rusak. Oleh sebab itulah, mayat fir'aun dimumikan agat bertahan lama dan dirawat baik. Jika mayat fir'aun rusak, dia tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai raja orang-orang mati. Malapetaka akan datang jika hal ini terjadi. Selain itu, bagi orang-orang yang membangun piramida fir'aun dipercaya ruh mereka akan abadi setelah mati.

   Piramida Khufu dikenal dunia ketika Herodotus, sejarawan dari Yunani mengunjungi Mesir pada tahun 450 SM. Dia menuliskan mengenai pendirian Piramida Khufu, kapan didirikan, dan bagaimana mendirikannya. Namun, seluruh penjelasannya dibingkai dengan kata konon katanya. Sesuatu yang mengindikasikan masih membutuhkan verifikasi. Akan tetapi, apa yang diungkapkan Herodotus di kemudian hari seakan menjadi dalil bagi sarjana-sarjana sejarah setelahnya.

   Sampai pada 2008, di Mesir telah ditemukan piramida berjumlah 118 buah. Dari seluruh jumlah itu ternyata Piramida Khufu memiliki karakteristik yang berbeda dari piramida kebanyakan, terutama patung Sphinx yang berada di depannya. Hal ini menimbulkan sangkaan bahwa mungkin saja Piramida Khufu, bangunan terberat yang pernah didirikan manusia dan Sphinx bukan hasil pembangunan bagnsa Mesir Kuno, melainkan bagnsa sebelumnya yang sudah lama punah. Bangunan itu sudah ada di sana sebagai peninggalan bisu sebelum bangsa Mesir Kuno menemukan dan melanjutkan pembangunannya.

0 comments:

Post a Comment

Apabila ada komentar seperti "SARA" dan sebagainya akan langsung di hapus. Wujudkan budaya berkomentar yang baik.