Tuesday, September 18, 2012

Tionghoa - Indonesia

   Garuda7info.blogspot.com - Tionghoa atau orang - orang yang berasal dari Cina adalah salah satu etnis yang ada di Indonesia. Leluhur orang Tionghoa - Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya.

Nusantara adalah nama negara Indonesia pada jaman dahulu sebelum Kolonial Belanda menjajah. Nusantara juga di kenal untuk di gunakan sebagai julukan kerajaan kerajaan terkenal di Nusantara seperti Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Nusantara 2 adalah kerajaan Majapahit. Maha patih Majapahit, Gajah Mada pernah mengucapkan sebuah sumpah yang terkenal yaitu bernama sumpah Palapa yang isinya adalah "Saya tidak akan memakan buah Palapa sebelum mempersatukan Nusantara" atau dalam bahasa sederhananya ialah "Saya tidak akan bersenang - senang sebelum mempersatukan Nusantara".

   Suku Tionghoa juga pernah berselisih dengan orang Indonesia karena Adu domba Kolonial belanda dan salah satu peristiwa yang "Menggegerkan" adalah pada peristiwa Kali Angke yang berarti Sungai Merah pada tahun 1970 yang menggambarkan sebuah warna sungai - sungai yang berubah menjadi Merah. Dan peristiwa tersebut melahirkan gerakan perlawanan dari etnis Tionghoa yang bergerak di beberapa kota di Jawa Tengah yang dibantu pula oleh etnis Jawa. Pada gilirannya ini mengakibatkan pecahnya kerajaan Mataram. Orang Tionghoa tidak lagi diperbolehkan bermukim di sembarang tempat. Aturan Wijkenstelsel ini menciptakan pemukiman etnis Tionghoa atau pecinan di sejumlah kota besar di Hindia Belanda.

    Kebangkitan nasionalisme di Hindia Belanda tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada komunitas Tionghoa. Tanggal 17 Maret 1900 terbentuk di Batavia Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) yang mendirikan sekolah-sekolah, seperti di kota Garut dirintis dan didirikan pada tahun 1907 oleh seorang pengusaha hasil bumi saat itu bernama Lauw O Teng beserta kedua anak lelakinya bernama Lauw Tek Hay dan Lauw Tek Siang,dengan maksud agar orang Tionghoa bisa pintar, (kemudian jumlahnya mencapai 54 buah sekolah dan pada tahun 1908 dan mencapai 450 sekolah tahun 1934). Inisiatif ini diikuti oleh etnis lain, seperti keturunan Arab yang mendirikan Djamiat-ul Chair meniru model THHK. Pada gilirannya hal ini menyadarkan priyayi Jawa tentang pentingnya pendidikan bagi generasi muda sehingga dibentuklah Budi Utomo.

0 comments:

Post a Comment

Apabila ada komentar seperti "SARA" dan sebagainya akan langsung di hapus. Wujudkan budaya berkomentar yang baik.